Selasa, 18 Agustus 2015

Karatsu, Sugguhan Jepang dengan Cita Rasa Tradisi




Hal yang seperti ini menyenangkan,
Kalau terwujud akan menyenangkan,
Mimpi seperti itu, mimpi seperti ini, aku banyak memilikinya tapi,
Semuanya, semuanya, semuanya..
Dapat dikabulkan oleh,
Dapat dikabulkan oleh kantong ajaib..
Aku ingin terbang dengan bebas di angkasa
(Ini! helikopter bambu!)
An.. An.. An..
aku sangat menyukai Doraemon

Pekerjaan rumah, piket kelas, ujian, tugas
Hal seperti itu, hal seperti ini membuatku sibuk sekali tapi
Semuanya, semuanya, semuanya,
Dapat ditolong oleh,
Dapat ditolong oleh peralatan yang praktis..
Pasukan mainan
(Ini! Ayo serang!)
An.. An.. An..
aku sangat menyukai Doraemon
…..
(soundtrack lagu Doraemon)
            Lirik lagu soundtrack serial film Doraemon masih terdendang di telinga kita bukan? Sebuah memori yang menancam di otak bawah sadar kita, sebuah film animasi dari Jepang yang melegenda.
            Soundtrack tersebut membawa kita terbang untuk masuk ke lorong masa depan dengan sentuhan hi tech, yakni robot yang datang dari masa depan di perkampungan Jepang.  Film yang menggambarkan kecanggihan-kecanggihan sebuat alat yang mampu memenuhi semua permintaan manusia. Film yang mewakili akan gambaran Negri Jepang. Dengan film tersebut, membuat gambaran imajinasi akan kecanggihan yang dimiliki oleh Jepang. Bahkan,  jika kita mendengar kata Jepang, langsung saja kita berpikir tentang teknologi tingkat tinggi (hi tech) yang dibuat oleh negara tersebut. Hampir semua produk yang berbau teknologi berasal dari Negara tersebut.
Menikmati Suguhan Tradisi
Ada sisi lain yang menarik dari negeri Jepang yang layak kita nikmati, bukan melulu tentang kecanggihan-kecanggihan alat buatan mereka. Jika, kita pergi ke Karatsu, kita akan disuguhi tradisi Jepang yang kental. Karatsu adalah kota dibagian selatan Jepang, masuk dalam Porvinsi Saga. Ada suguhan-suguhan yang bakal memuaskan para pengunjung. Menu utamanya sebagai berikut
Menu pertama adalah Karatsu Kunchi, sebuah festival paling utama dari kota Karatsu. Festival tersebut sudah berlangsung sejak 400 tahun.  Festival ini diadakan selama 3 hari pada tanggal 2 - 4 November tiap tahunnya.  “Kunchi” adalah sebuah upacara untuk membawa dewa dari kuil sampai tempat kelahirannya sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Dalam “Karatsu Kunchi”, ada benda bernama Hikiyama yang per Hikiyama-nya ditarik dengan tambang oleh sekitar 150 -300 orang mengelilingi kota. Dari tahun 1819 sampai 1876, ada berbagai macam jenis Hikiyama yang sudah dibuat oleh 14 Joukamachi (kota di sekeliling Kastil) yang meliputi bentuk hewan khayalan seperti naga atau singa, juga berbentuk helm atau baju zirah tokoh-tokoh bersejarah Jepang (Minamoto no Yoshitsune, Takeda Shingen, Uesugi Kenshin). 
                                Sumber foto: http://c8.alamy.com
Jika ketinggalan festival tersebut, jangan kuatir di Karatsu sudah disediakan alternatif suguhan agar tidak mengecewakan bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Yakni, Hikiyama Floats Exhibition Hall. Tempat untuk memamerkan Hikiyama yang dipakai saat itu. Hmmm… baik dan ramah juga ya pemerintah Karatsu. Biar nggak bikin kecewa.
Menu selanjutnya adalah Karatsu Castle. Sebuah suguhan yang akan memanjakan mata kita akan keindahan seni arsitektur Jepang kuno.  Tempat ini pernah dipugar pada tahun 1966 dengan menara istana 5 lapis. Dari atas menara istana inilah kita dapat melihat kota Karatsu yang kelillingi oleh laut Genkai dan Matsuuragata
                                Sumber foto: www.travel-around-japan.com
Pada jamannya, benteng Karatsu adalah simbol dari Karatsu-shi. Benteng yang dibangun oleh klan Karatsu generasi pertaman.  Di dalam benteng tersebut, kita akan disuguhi  benda-benda arkeolog, keramik, baju besi, dan sebagainya, yang menyiratkan nuansa zaman sistem klan. Selain benteng, di komplek Karatsu Castle, terdapat juga taman Maizuru di area benteng yang terkenal akan bunga sakura dan wisteria Jepang.
Nah, suguhan lainnya yang tak kalah menarik adalah hutan pohon pinus bernama “Niji no Matsubara” yang membentang di pantai Karatsu. Sebuah pemandangan dengan rasa yang berbeda bukan? Hutan pinus dipinggir laut. Kita juga bisa menjelajah di hutan tersebut sembari menghirup udara hutan pinus bercampur desir angin laut. Brrr…..
Jepang yang dikenal dengan teknologi canggih memang patut kita acungi jempol, namun ada sisi lain yang bisa kita nikmati. Yakni, dengan mengunjungi Karatsu. Hmmm…bikin kita penasaran ke Karatsu ya! Karatsu memang menyuguhkan Jepang dengan cita rasa tradisi…


*Aries Adenata
Pengurus BPP FLP
Mahasiswa Pascasarjana
Jurusan Kajian Budaya UNS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar