Rabu, 10 Oktober 2012

Nila di belakang rumah

Mencari usaha sampingan memang tidak mudah bagi yang belum terasah insting bisnisnya. Pasalnya, mereka tidak tahu apa yang mau dan bisa dikerjakan. Bagi saya, usaha sampingan adalah usaha di luar core utama bisnis yang selama ini saya lakukan. Disamping itu, memilih bisnis sampingan harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, harus tidak menggangu bisnis utama kita. Kedua, mudah dan bisa kerjakan. Jika kita memilih bisnis sampingan yang tidak kita kuasai maka alamat berantakan bisnis sampingan tersebut. Bahkan, bisa merembet ke bisnis utama kita. Ketiga, ada waktu yang tersisa. Maksudnya di luang atau sisa waktu kita dari bisnis utama. Nah, karena kondisi tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk bisnis sampingan. Yakni, pembesaran ikan nila. Kenapa ikan nila? Setelah searching dan mencari informasi jenis ikan yang mudah dan cempat berkembang, akhirnya saya tertarik ikan nila. Dari sumber informasi yang saya dapatkan bahwa ikan nila bisa dipanen dalam waktu 3-4 bulan, sedangkan ikan gurame membutuhkan sekitar 12 bulan. Tentu cukup lama jika memilih gurame, meskipun harga ikan nila lebih rendah daripada ikan guram. Tetapi bagi saya adalah usia panen yang lebih cepat agar perputaran uangnya juga cepat. Kenapa tidak ikan hias? Ya, sebenarnya saya sangat tertarik dengan ikan koi, warnanya membuat saya betah memandang ikan tersebut. Namun, karena kolam saya adalah kolam baru. Maka, kolam tersebut belum “jadi” (sebutan kolam yang belum terbentuk ekosistemnya). Koi butuh perwatan yang exstra, sedangkan nila kemampuan adaptasinya cukup bagus. Akhirnya, saya pun membeli benih ikan nila sebanyak 150 (kurang lebih) ekor. Insya Allah, bisa dipanen bulan Desember-januari. Semoga…