Minggu, 03 Oktober 2010

Kenapa Pelangi itu Indah?


Setelah rinai hujan reda, ada keindahan yang ditunggu oleh jutaan pasang manusia di permukaan bumi ini. Namun sayang, keindahan itu tidak muncul pasti setiap hujan reda. Sebuah konfigurasi warna yang terlukis di atas langit. Warna itu terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.

Hidup itu Penuh Warna?
Hidup ini tentu tidak hanya hitam saja, atau hitam dan putih saja, banyak warna yang bertebaran di sekitar kita, warna kulit penghuni bumi ini juga berbeda-beda, ada yang putih, hitam dan coklat. Itu hanya dari warna kulit saja, belum lagi tentang suku, ratusan suku tinggal di bumi ini juga. Mereka punya budaya dan cara hidup yang berbeda-beda, satu dengan yang lain tidak bisa kita samakan. Jika salah satu suku di dunia ini adalah makanan pokoknya jagung, maka kita tidak bisa memaksakan mereka untuk beralih makan nasi sebagai makanan pokoknya. Atau jika rumah mereka terbuat dari rumbai-rumbai, kita menganggap bahwa rumah yang atapnya terbuat dari rumbai itu jelek.

Ukuran bagus dan jelek tidak bisa kita samakan, apakah rumah panggung lebih bagus dengan rumah rumbai-rumbai atau tembok? Jika terjadi gempa di daerah yang rumahnya terbuat dari rumbai-rumbai, maka korbannya akan sedikit. Tetapi jika terjadi banjir di rumah yang terbuat dari tembok, maka akan mengurangi korabn yang jatuh. Jadi, ukuran bagus dan jelek tergantung dari sudut pandang kita melihatnya.

Masih ingat dengan cerita si buta yang diminta mendefinisikan gajah. Si buta yang pertama akan mengatakan panjang karena yang ia pegang adalah belalainya. Si buta yang kedua memegang badanya, maka ia akan mengatakan bahwa gajah itu lebar.

Kenapa Pelangi itu Indah?
Sebuah pertanyaan yang layak kita urai di tengah keberagaman suku, budaya dan agama di negeri sejuta warna ini. Kenapa pelangi itu disebut indah? Coba bayangkan, jika yang terlukis di atas langit itu hanya warna biru saja, atau kuning saja. Apakah jadi indah? Atau bayangkan saja, jika di dunia ini hanya ada dua warna, hitam dan putih. Bila kita sempitkan lagi, warna di dunia ini hanya tunggal alias satu, hitam.
Pelangi itu indah karena mereka berbeda warna yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Mereka tidak sama warnanya. Jika mereka sama, maka tidak akan menjadi indah, mereka saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga menjadi konfigurasi warna yang begitu indah di atas langit. Begitu juga dengan manusia seharusnya menyadari bahwa mereka mempunyai perbedaan satu dengan yang lainnya. Bukan menjadi sebuah masalah untuk hidup berdampingan satu dengan yang lain.

Tetapi, yang menjadikan itu semua bermasalah adalah menyeragamkan kehidupan ini, semua harus sama, semua harus putih atau hitam atau merah. Justru itu yang akan membenturkan harmoni kehidupan ini. Jangan menyatukan semua agama, ras, dan suku dengan dalih pluralisme karena sejatinya mereka berbeda. Biarkan mereka berkata “Bagiku agamaku, bagimu agamamu”.

Biarlah yang biru dengan kebiruannya, biarlah yang hijau dengan kehijaunnya, karena akan terbentuk sebuah warna yang indah. Seperti sebuah pelangi. Indah bukan?
Pelangi pelangi
Alangkah indahmu,
Merah kuning hijau
di langit yang biru,
Pelukismu agung
Siapa gerangan,
Pelangi pelangi
Ciptaan Tuhan….



*Aries Adenata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar