Punya
anak satu saja sudah minta ampun nggak ketulungan, ini dan itu maunya, apalagi
punya anak lebih dari satu. Wow, nggak kebayang dech. Repotnya. Upz, bagaimana
kalau sudah terlanjur punya anak dua, tiga atau bahkan lebih. Nah, saya sendiri
mengalami bagaimana harus membersamai dua anak. Itupun cewek semua. Anak
pertama berumur hampir 4 tahun, sedangkan yang kedua hampinr 2 bulan.
“Abiii….gendong!”
teriak anak pertamaku dengan manja. Sedangkan anak yang kedua ku, Sofi berjalan
cukup cuek, kemudian duduk di mobil mainan yang besar, seolah tidak ada
teriakan yag mengganggu.
Huff…dua
anak adalah seni membersamai dua makhluk yang berbeda, mereka punya karakter
yang berbeda, bisa jadi yang satu manja, sedangkan yang lain mandiri, atau
sama-sama manja tapi yang satu manjanya sama umi, yang satu manja sama abi. Ya,
mereka adalah makhluk kecil yang luar biasa, makhluk yang berbeda karakter. Tentu,
kita harus memperlakukan mereka dengan berbeda pula.
Butuh
Ilmu
Sebagai
abi muda tentu banyak hal yang harus kita pelajari. Baik dari mempelajari
karakter si kecil secara langsung dan terus menerus. Atau dengan cara kita
membaca buku. Ya, anak adalah sebuah investasi kita di surga. Tentu kita akan
dimintai pertanggungjawabannya kelak. Untuk itu, sedari sekarang kita sebagai
abi-umi muda tentu jangan malas untuk menimba ilmu cara mendidik anak, baik
membaca buku atau ikut seminar parenting.
Untuk
beli HP yang nilanya “wow” saja kita rela, tentu membeli buku dengan harga yang
“wow” juga kita harus merelakan demi untuk mengtahui bagaimana kita membersamai
anak dengan berbagai karakternya yang berbeda-beda.
Nah,
kalau kita susah memahami buku. Jangan malu untuk mencari mentor. Tidak hanya
dalam dunia usaha atau kegiatan professional lainnya. Saatnya kita juga punya
mentor bagaimana kita mendidik anak dengan baik. Bisa jadi mentor itu adalah
kolega kita yang sukses menghantarkan anak menjadi soleh dan berprestasi.
Datangi mereka, minta saran. Kebiasaan apa yang mereka lakukan sehingga mereka
bisa sukses mendidik anak mereka. Bagaimana mereka menghadapi anak dengan
berbagai karakter. Tentu setiap anak adalah unik, tidak bisa disamakan cara
menghadapinya. Tapi, minimal kita punya wawasan bagaimana membersamai anak
dengan karakter yang berbeda, kemudian kita sesuaikan dengan anak-anak kita.
Selamat membersamai anak dengan karakter unik nan luar biasa ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar