Selasa, 02 Februari 2010
Benarkah Tampan Sama Dengan Bertubuh Atletis?
Apa yang ada dalam benak Gizolista ketika mendengar kata `Tampan`? Lelaki bertubuh kekar, otot-ototnya bertonjolan keluar, gede bodynya alias bertubuh atletis. Yah, kalau dalam benak Gizolista juga berpikiran kayak gitu. Ccccc....istighfar dulu. Loh, kok pakai istighfar? Iya dong, berarti nggak ghodzul bashor ya? Hehe....yupz, gizolista, kita luruskan pandangan kita. Tampan itu yang bagaimana sih. Apakah kudu bertubuh atletis, ototnya bertonjolan keluar atau tampan itu yang bagaimana?
Tubuh Ideal
Kalau bicara tentang bentuk tubuh, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah tubuh ideal itu yang bagaimana dan bagaimana mencapai tubuh ideal itu. Menurut spesialis gizi klinis dari Universitas Indonesia, dr Fiastuti Witjaksono, MSc, SpGK (dikutip dari Tempo Interaktif), untuk membentuk tubuh ideal, sesorang membutuhkan nutrisi, khususnya untuk lelaki dewasa. "Secara umum lelaki dewasa butuh 2.000-3.000 kalori setiap harinya,". Menurut dia, rumus makan bisa disederhanakan menjadi tiga kali makanan utama dan dua kali makanan kecil untuk setiap harinya. Perlu diingat juga, "Waktu makan tidak boleh dilewati."
Namun, untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kata dokter Fiastuti ini sangat bergantung pada aktivitas dan berat badan. Seseorang tidak mungkin memperoleh tubuh ideal dalam hitungan hari atau minggu. Artinya, tetap harus melakukan perbaikan pola makan secara bertahap dan teratur. Misalnya, jika berat badan berlebihan, jumlah makanan harus dikurangi. "Bisa dengan mengurangi asupan karbohidrat dan lemaknya." Namun, patut dicamkan, mengurangi jumlah makan tidak berarti secara drastis akan membuat berat badan merosot. Penurunan berat badan yang aman, kata Fiastuti, pada kisaran 2 hingga 5 kilogram per bulan. Tubuh memiliki mekanisme sebagai indikasi keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Jika asupan gizi yang masuk cuma sedikit, metabolisme tubuh akan turun.
Ditambahkan lagi oleh Kepala Pusat Divisi Penelitian Susana STP, PD.Eng (Dikutip dari Tempo Interaktif), ”Gaya hidup perkotaan memicu terjadinya fenomena thin outside, fat inside. Walaupun bentuk tubuhnya terlihat ideal, bahkan kurus, kadar lemak dalam tubuhya lebih dari normal. "Sebab itu, perlu diperhatikan tiga aspek penting untuk memiliki tubuh yang sehat, yaitu konsumsi makanan seimbang, olahraga teratur, serta istirahat cukup."
Artinya, tubuh ideal adalah tubuh yang proposional yang berdasarkan pola makan seimbang, olahraga teratur, serta istirhat cukup.
Sifat yang Ideal
Nah, Gizolista ketika kita berbicara tentang tampan yang identik dengan tubuh yang ideal, tentunya kita juga tidak bisa mengenyampingkan bahwa tampan itu tidak saja dipandang dari bentuk tubuh melainkan juga perangai atau sifatnya.
Lalu, sifat yang ideal itu yang bagaimana. Ada sepuluh profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi muslim yang ideal. Pertama Salimul Aqidah. Yaitu aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam (QS 6:162).
Kedua Shahihul Ibadah. Yaitu ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan, “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat”. Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
Ketiga Matinul Khuluq. Yaitu akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw ditutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman yang artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung (QS 68:4).
Keempat Qowiyyul Jismi. Yaitu kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya. Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah (HR. Muslim).
Kelima Mutsaqqoful Fikri. Yaitu intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).
Keenam Mujahadatul Linafsihi. Yaitu berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatul linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).
Ketujuh Harishun Ala Waqtihi. Yaitu pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Nabi Saw juga menyinggung memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
Kedelapan Munazhzhamun fi Syuunihi. Yaitu teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena, itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.
Kesembilan Qodirun Alal Kasbi. Yaitu memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.
Kesepuluh Nafi’un Lighoirihi. Yaitu bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
So, Gizoliosta, tampan adalah sesorang yang memiliki sifat yang baik dan tubuh yang sehat!
Aries Adenata
Dimuat di majlah Gizone edisi 10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar