Rabu, 26 Agustus 2015

Niji no Matsubara



Hutan pohon pinus bernama “Niji no Matsubara” yang membentang di pantai Karatsu. Sebuah pemandangan dengan rasa yang berbeda bukan? Hutan pinus dipinggir laut. Kita juga bisa menjelajah di hutan tersebut sembari menghirup udara hutan pinus bercampur desir angin laut. Brrr…..
Jepang yang dikenal dengan teknologi canggih memang patut kita acungi jempol, namun ada sisi lain yang bisa kita nikmati. Yakni, dengan mengunjungi Karatsu. Hmmm…bikin kita penasaran ke Karatsu ya! Karatsu memang menyuguhkan Jepang dengan cita rasa tradisi…

Senin, 24 Agustus 2015

Gara-gara Gadget





            Teknologi informatika dan elektronik saat ini terus melambung secara pesat. Dimana keterkaitan dan interaksi manusia dengan teknologi sudah dijadikan seperti kebutuhan. Salah satu contoh keterikatan tersebut adalah dengan adanya teknologi gadget.
            Mungkin sebagian orang hanya paham cara menggunakan gadget tanpa mengetahui definisi khususnya. Sebenarnya apa itu gadget? Gadget merupakan seperangkat piranti kecil berteknologi ciptakan manusia yang memiliki kelebihan serta kemampuan, dengan tujuan dan fungsi tertentu untuk memudahkan pekerjaan dan kebutuhan manusia agar menjadi lebih cepat, efektif dan efisien.
            Pada era digital saat ini, gadget sudah bukan lagi menjadi barang mewah yang mahal, terbukti banyaknya masyarakat bahkan anak-anak kecil yang telah menggunakan teknologi tersebut. Jenis gadget yang kita kenal ada bermacam-macam. Begitupun dengan manfaat dan kegunaannya. Apa saja kah kegunaan gadget bila dilihat dari jenisnya? Handphone digunakan sebagai media komunikasi dengan orang lain, iPods dan MP4 digunakan untuk memutar musik dan video. PSP untuk bermain games. Kamera digital untuk mengambil foto. Serta ada komputer dan laptop yang digunakan untuk mengetik dan browsing di internet. Jadi dengan kata lain, gadget sangat bermanfaat bagi banyak orang.
            Manfaat gadget cukup beragam, kalau digunakan sesuai keperluan pasti menghasilkan manfaat yang berguna. Lantas bagaimana caranya menjadikan gadget ini sebagai media pembelajaran yang baik dan mendidik tanpa menghilangkan fungsi gadget itu sendiri? Mungkin kita sudah menyadari penggunaan gadget saat ini sudah sangat jarang dijadikan sebagai sumber belajar, sumber ilmu pengetahuan dan informasi. Padahal banyak segi positif yang dapat dilakukan dengan menggunakan gadget.
E-Learning
            Contoh saja pembelajaran yang sedang marak saat ini yaitu pembelajaran melalui Elektronik learning (E-learning). Apa itu E-learning? E-learning adalah sebuah metode pembelajaran yang memudahkan pendidik dan peserta didik melakukan interaksi secara tidak langsung. Opsi pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan interaksi aplikasi tertentu yang telah tersedia, dan dapat di akses secara praktis digadget itu sendiri.    
Langkah-Langkah Pemanfaatan Gadget di Sekolah
              Sedangkan bagi guru pada setiap sekolah, sebaiknya memanfaatkan gadget-gadget yang dimiliki murid-muridnya secara bijaksana. Hal ini ditujukan agar para siswa tidak menyalah gunakan gadget tersebut untuk sesuatu yang tidak perlu atau negatif. Jangan memarahi serta menghukum mereka ketika membawa barang elektronik tersebut, namun bagaimana seorang guru dapat memanfaatkan kegunaan gadget sebagai media pembelajaran.  
            Guru dapat memanfaatkan gadget sebagai salah satu media sarana dan prasarana yang menunjang materi pembelajaran. Seperti kegunaan laptop yang sudah memiliki akses internet, dapat digunakan mencari bahan ajar tambahan seperti contoh sejarah dunia, video dokumentasi tentang nusantara, gambar, artikel, dan praktek penelitian ilmiah lainnya. Selain itu handphone bisa juga digunakan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kompentesi siswa bertelepon dan berkirim pesan singkat yang santun dan efektif. Dengan adanya kompetensi ini para siswa dapat meminimalisir bahasa gaul dan alay yang sering digunakan anak-anak jaman sekarang.  
Ikut menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter, blog, email sebagai sarana pemberian tugas dan pengumpulan tugas siswa. Mengapa demikian? Dengan pemanfaatan sosial media ini para guru dapat memantau murid dalam menggunakan sosial media, guru dapat lebih mengontrol konten-konten tidak mendidik yang belum waktunya diketahui oleh anak.
            Pengguna gadget biasanya mengharapkan fiture-fiture baru yang canggih sebagai pelengkap tambahan pada gadget lama mereka. Hal tersebut membuat kehidupan masyarakat yang sudah serba high tech ini menjadi individualistik, tidak peka pada lingkungan sekitarnya. Untuk itu sudah menjadi tugas orang tua dan guru di sekolah untuk memberikan pengertian serta pemahaman human touch yang menjadikan anak-anak tetap santun, berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa sosial besar.
            Perlu disadari juga oleh kita, bahwa gadget dapat memberi dampak buruk lantaran kesalahan pemakaiannya. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman serta kreativitas dalam penggunaannya, sehingga dampak buruk dapat dihindari dan hasil positif yang diraih.
Sisi Negatif Gadget
Gadget, buah dari kemajuan teknologi ini memang membuat hidup lebih hidup. Namun, ibarat gula manisnya gadget memiliki efek samping. Secara fisik terlalu sering menggunakan perangkat keras itu dapat menimbulkan sakit pada bagian tubuh tertentu. Mulai dari nyeri leher, bahu, hingga kecelakaan fatal. Beberapa cedera datang tiba-tiba, dan ada juga yang datang berulang.
Berbagai kecangihan teknologi yang tersemat dalam perangkat lunak itu juga dapat berpengaruh pada psikis penggunanya. Tidak hanya orang dewasa dan remaja, serangan paling rawan mengancam psikis anak-anak yang masih dipenuhi rasa ingin tahu, jika salah dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi ini dapat berdampak buruk dalam pertumbuhan buah hati. Belum lagi faktor radiasi yang dipancarkan gadget tersebut.
Biasanya cidera fisik rata-rata dialami kaum muda. Rasa sakit biasanya dirasakan pada jari atau tangan. Hal itu secara bertahap bisa melukai saraf. Dalam istilah penggemar gadget cedera jempol disebut Blackberry Thumb dan cedera tangan disebut iPad Hand. Sedangkan untuk mereka yang sering menelpon lama dengan ponsel memiliki risiko terkena Tinnitus. Penyakit ini membuat telinga sering kali benging, atau si penderita merasa mendengar suara-suara tertentu. Yang paling harus diwaspadai adalah saat menggunakan Headphone.Keasyikan mendengarkan sesuatu dari headphon membuat abai terhadap peringatan dari sekitar. Sehingga tak jarang kecelakaan diakibatkan hal ini.
Sementara Radiasi yang dipancarkan gadget paling rentan menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa. Selain radiasi sinyal yang terpancar dari smartphone dan gadget lainnya, pancaran cahaya monitornya juga tidak baik bagi anak-anak.
Umumnya, anak-anak menggunakan gadget untuk menonton atau bermain dengan gambar gerak cepat. Baik itu tayangan video maupun game, semuanya adalah gerak cepat. Nah, jika anak terbiasa menikmati tayangan gerak cepat seperti itu, hal itu berdampak pada kemampuan anak menyerap informasi atau pembelajaran dari gerak lambat seperti buku atau keterangan guru di kelas.
Bagi orang dewasa saja tak jarang ribut hanya gara-gara salah dalam memanfaatkan gadget ini. Mulai dari perselisihan antar teman, kisruh rumah tangga, sampai peristiwa kriminalitas yang berujung maut dipicu kesalahan dalam menggunakan gadget, khusunya fitur sosial media yang ada di dalamnya.
Biasanya awalnya iseng-iseng, nge-galau, cari teman. Tapi endingnya, eh bukan kemaslahatan yang didapat tapi malah kemudharatan. Tentu kita tak ingin hal itu terjadi pada kita bukan? Makanya, jika kita pandai dalam bergadget tidak hanya mendekatkan yang dekat tapi juga yang jauh. Bahkan, mendapat penghasilan yang tak sedikit dari kemajuan teknologi ini. So, be smart with smartphone.

Kamis, 20 Agustus 2015

Semua Bisa Romantis



Sumber foto: http://tren-lifestyle.blogspot.com

Kata Romantis memang indah di dengar, apalagi dijalankan. Sungguh, dunia terasa begitu indah. Acapkali kita sering melihat film, atau membaca sebuah novel, juga cerita tentang romantisme. Bahwa romantis itu makan berdua di sebuah restoran mewah dengan temaram lampu lilin atau bahasa kerennya candlelight dinner. Bepergian ke luar negeri dengan kapal pesiar. Atau romantisme itu adalah sehidup semati layaknya Romeo dan Juliet. Dengan kisah kasih yang berakhir tragis, bunuh diri.
Jika romantis kita diidentikan candlelight diner, maka romatis itu adalah sesuatu yang mahal. Jika romantis itu adalah sehidup-semati, maka romantis itu adalah ketragisan. Itukah romantis? Haduch… cilaka bukan main jika romantis itu adalah makan di restoran mewah, atau bunuh diri. Tentu romantis bukan begitu kan?
Jika romantis adalah makan malam di tempat yang mewah, lantas bagaimana nasib seorang tukang becak, ojek, tukang batu. Bukankah mereka juga punya hak dan keinginan beromantis ria. Kalau romantis itu sehidup semati. Beneran mau melakukkannya? Hayaah…pasti seribu satu untuk melakukkannya.
Romantis, Kesibukan dan Keberanian
Beban dakwah dipundak para aktifis dakwah begitu luar biasa, begitu juga beban pekerjaan bagi pekerja professional. Tiap hari mereka harus berkutat seputar masalah dakwah dan pekerjaan. Sehingga seringkali mereka tidak sempat untuk beromantis ria bersama pasangannya. Meskipun hanya sekedar mengucap “I Love You”
Kadang, kita juga menemukan orang yang mengucapkan kata “Sayang” pada pasangannya saja butuh energi yang luar biasa, ada rasa yang beraduk-aduk dalam hatinya, antara enggan, gamang, malu. Juga terasa berat seolah memikul berjuta ton beban. Ketika nyaris keluar, tercekat ditenggorokan. Haduh…memang berat jika menemukan orang dengan tipikal kayak begini. Namun, bukan berarti tidak bisa romantis. Karena romantis punya ekspresi yang berbeda-beda. Bisa jadi, romantisme si dia adalah mengayuh sepeda disinari cahaya rembulan untuk sang istri tercinta menuju lokasi pengajian, meskipun harus meninggalkan pekerjaan.
Jika sang pasangan juga bisa memahami romantis dengan segala ekspresinya. Tentu sangat menggembirakan, tetapi kalau pasangannya dingin saja. Apalagi kalau pasangannya nggak berbalas. Malah berkata “Halah…sudah tua, nggak usah nggombal” dunia terasa jungkir balik.
Jika suasana romantis tumbuh di kehidupan rumah tangga kita, tentu akan membuat suasana kehidupan rumah tangga kita akan hangat. Sebisa mungkin kita harus bisa menghadirkan romantisme dalam keluarga kita, meskipun pekerjaan bejibun, dakwah yang menyedot energi kita, bukan berarti kegiatan tersebut menjadi kambing hitam.
Jika pekerjaan kita sukses, dakwah jalan kencang, namun kita tidak bisa menghadirkan suasana romantis di dalam rumah tangga sendiri. Ini patut dipertanyakaan.
Romantis itu Sederhana
Jika romantis seperti paparan di atas tadi, maka romantis adalah sesuatu yang mahal dan tragis. Mari kita sederhanakan bersama-sama, agar romantisme itu terbangun di dalam rumah tangga kita.
Setiap orang punya karakter dan gaya yang berbeda-beda, tidak bisa disamakan satu dengan yang lain. Gaya romantis bagi sebagian orang tentu akan berbeda dengan romantisme sebagian orang lainnya lagi. Untuk itu, lakukan romantisme sesuai dengan kondisi yang nyaman untuk kita lakukan.
Ada seseorang yang sepulang kerja selalu membeli satu plastik es teh untuk istrinya. Meskipun hanya es teh, namun itu memberi rasa bahagia karena sang pasangan memperhatikannya terus tiap hari. Romantis bukan? Hanya sekedar es teh, tidak mahal bukan? Ya, romantis bisa kita lakukan sesuai kreatifitas kita.
Tetapi alangkah lebih indahnya jika romantis itu juga bisa didengar dan juga terdapat dalam tindakan nyata. Bukannya sang istri akan merona merah, jantungnya berdegub jika dipanggil dengan sapaan “cantik”, “Sayang” juga sebaliknya “Hai ganteng”. Romantis itu butuh verbal.
Misal, “Hai cantik, ne tak bawakan es teh untukmu. Untuk membeli ini saya butuh perjuangan, menyebrangi sungai dan mendaki gunung” Verbal bukan? Plus ada bumbu gombalnya juga bukan? Hehe….

Rasulullah dan Romantisme
Siapa yang tidak pernah mendengar romantisme yang dilakukkan oleh Rasulullah. Beliau sudah melakukan romantisme sebelum karya Romeo dan Juliet atau Laila Majnun itu lahir di dunia ini.
Bagaimana tidak mesranya, baginda Rasulullah menggendong Aisyah ketika melihat orang-orang habsyi bermain-main di pekarangan masjid. Begitu pula ketika Rsulullah mengajak lomba lari dengan Aisyah dan mencuri kemenangan atasnya.
Rasulullah juga memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan “humaira” (yang pipinya kemerah-merahan). Sebuah panggilan yang benar-benar membuat pipi Aisyah bersemu merah jambu. Malu dan salah tingkah.
Tak hanya itu, Rasulullah juga pernah makan sepiring berdua, tidur satu selimut berdua, bahkan mandi berdua. Duh, romantis bukan?
Kreatif Beromantis
Jika selama ini kita dingin-dingin saja, atau malu-malu tapi mau. Kita bisa mencoba romantisme yang kreatif. Misalnya?
Nonton bareng
Dari Aisyah ra. Dia menceritakan: “Ketika itu hari Ied, orang-orang Sudan bermain dengan perisai dan pedangnya (aku lupa) apakah aku yang meminta ataukah Rasulullah yang menawarkan. `Apakah engkau berhasrat menontonnya?` Maka aku berkata `Ya` lalu beliau mendirikan aku dibelakangnya, dan menempelkan pipiku dan pipinya. Dan Rasul bersabda kepada mereka , `teruskan wahai Bani rafidah` hingga aku merasa bosan, beliau berkata, `Sudah cukup bagimu?` aku berkata, `ya`, lalu beliau bersabda, `Maka menyingkirlah`” (HR Bukhari (949( dan muslim)
Romantis bukan? Rasulullah dan istrinya ketika menikmati tontonan bersama. Nonton bareng tidak hanya diartikan pergi ke bioskop saja. Misalnya, bisa nonton VCD bersama berdua. Nonton pertunjukan teater dll
Merayu dengan Kata
Pernah mendengar bait puisi “Aku ingin mencintaumu dengan sederhana”. Ya, puisi adalah ekspresi yang datang dari kedalaman jiwa dan hati. Puisi ibarat busur yang mengirimkan panah-panah hati sang kekasih. Nah, cobalah membuat puisi sendiri. Lantas kirimkan kepada pasangan kita tercinta.
Bertukar kisah
Rasulullah dan para istri terkadang saling bergantian menuturkan kisah. Bahkan juga diikuti dengan saling mengomentari kisah tersebut. Bukankah kita juga senang mendengar kisah, juga senang ada yang mendengar kisah kita. Ya, dengan tukar kisah kehangatan komunikasi akan terjalin lebih intim.
Romantis dengan Buku
Luangkan waktu berdua secara rutin ke toko buku. Wisata buku. Bukankah sekarang banya toko buku yang ber AC dan nyaman? Bangun kedekatan buku, diskusi berdua tentang buku apa yang mau dibeli, juga isi buku tersebut. Dengan buku kita bisa romantis namun juga bisa mendapatkan ilmu.
Romantis Bukan Berarti MelalaikanNya
Bagaimana agar romantis itu tidak membuat kita lalai terhadap Allah SWT. Nah, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan.
Pertama. Romantis itu ada waktu dan tempatnya. Tidak bisa setiap saat. Juga ada batasan yang harus diindahkan. Saat adzan shalat berkumandang, saat panggilan jihad dan saat kita dibutuhkan untuk dakwah.
Kedua. Kita ubah paradigma, “romantis yang nyunah”. Dengan sesuatu yang romantis kita bisa mengingat Allah SWT. Berdzikir bersama istri. Ada contoh dalam hadist:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam hari lalu shalat, dan dia membangunkan istrinya lalu istrinya pun shalat. Jika istrinya enggan bangun, dia memercikan air ke wajah istrinya. Allah SWT merahmati seorang wanita yang bangun di malam hari lalu shalat, dan dia membangunkan suaminya pun shalat. Jika suaminya enggan, maka dia memercikan air ke wajah suaminya” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Emmm…romantis yang nyunah bukan? Bangun malam, kemudian sholat malam berdua.
Ketiga. Kita harus proporsional atau Tawazun. Ada waktu untuk beribadah, juga ada hak istri dan anak yang harus kita penuhi. Hak untuk mendapatkan perlakuan romantis dari pasangan.
Keempat. Niatkan saja romantis kita dalam rangka mentaati perintah Allah SWT dan mengikuti sunah Rasulullah.
Selamat beromatis dengan pasangan Anda ya…

Karatsu Castle



Karatsu Castle. Sebuah suguhan yang akan memanjakan mata kita akan keindahan seni arsitektur Jepang kuno.  Tempat ini pernah dipugar pada tahun 1966 dengan menara istana 5 lapis. Dari atas menara istana inilah kita dapat melihat kota Karatsu yang kelillingi oleh laut Genkai dan Matsuuragata
Pada jamannya, benteng Karatsu adalah simbol dari Karatsu-shi. Benteng yang dibangun oleh klan Karatsu generasi pertaman.  Di dalam benteng tersebut, kita akan disuguhi  benda-benda arkeolog, keramik, baju besi, dan sebagainya, yang menyiratkan nuansa zaman sistem klan. Selain benteng, di komplek Karatsu Castle, terdapat juga taman Maizuru di area benteng yang terkenal akan bunga sakura dan wisteria Jepang.